skema warna untuk konsep kombinasi

7 jenis skema warna untuk konsep kombinasi yang wajib diketahui

Warna menjadi unsur dan elemen penting dalam sebuah desain grafis. Bahkan, beberapa karya desain grafis juga memiliki ketentuan karakter yang dipengaruhi oleh pemilihan warna. Hingga kini sudah banyak pilihan warna yang bisa digunakan untuk mendapatkan karya grafis terbaik. Perolehan warna seperti itu biasanya berasal dari warna dasar hingga konsep penggabungan warna. Beberapa seniman atau grafis desainer menganggap bahwa kolaborasi beberapa warna dasar akan memberikan kesempatan mendapatkan karakter grafis yang baru. Hal ini dilakukan melalui penggabungan atau skema warna berbeda. Masing-masing dari jenis skema warna untuk konsep kombinasi dianggap akan menghasilkan ide baru.

skema warna untuk konsep kombinasi

Pengertian skema warna

Banyak orang beranggapan bahwa skema warna untuk konsep kombinasi sangat dibutuhkan untuk memenuhi seluruh ide dalam pembuat desain grafis. Namun, sebelum melakukan skema warna sebaiknya terlebih dahulu kamu mengetahui defenisi dari skema warna itu sendiri. Menurut beberapa sumber, skema warna merupakan proses penggabungan dua jenis warna atau lebih yang memiliki karakter berbeda ke dalam komposisi yang sudah ditentukan. Penerapan skema warna seperti itu dianggap akan memberikan pengaruh besar terhadap tampilan gambar. Salah satu contoh yang bisa kamu lihat adalah berbagai poster yang memiliki warna background, tulisan dan gambar yang berbeda. Kolaborasi warna itu dianggap menjadi bagian skema warna yang ideal.

 

Fungsi dari skema warna

Skema warna yang diberlakukan memiliki fungsi utama. Hal ini selalu memberikan pengaruh terhadap hasil atau desain grafis yang dibuat. Fungsi utama dari skema warna itu sendiri adalah untuk mendapatkan efek berbeda dari metode pencampuran dua warna atau lebih. Efek yang ditimbulkan itu biasanya akan menghasilkan kontras atau warna baru yang sesuai dengan keinginan. Semakin banyak warna dasar yang digunakan dalam metode skema itu biasanya akan menghasilkan lebih banyak efek dan kontras. Hal ini akan memudahkan kamu untuk mendapatkan pilihan warna ideal dalam sebuah karya desain grafis.

skema warna untuk konsep kombinasi

Jenis skema warna untuk konsep kombinasi

Hingga kini ada beberapa rekomendasi dari skema warna untuk konsep kombinasi. Masing-masing dari penerapan itu akan melibatkan warna dasar yang berbeda. Skema seperti itu juga akan menghasilkan warna baru dengan detail yang berbeda. Bahkan, beberapa jenis dari skema selalu diterapkan sesuai dengan konsep yang dibutuhkan. Hal ini yang membuat kamu harus melakukan perbandingan terhadap seluruh rekomendasi dari warna dasar. Berikut ini ada 7 skema warna yang bisa dipertimbangkan, seperti:

  1. Skema monokromatik

Ini adalah salah satu jenis dari skema warna untuk konsep kombinasi yang sering digunakan. Skema monokromatik akan melibatkan satu warna dasar yang memiliki beberapa elemen. Beberapa elemen itu terdiri dari shades atau warna gelap, tints atau warna terang hingga tones. Elemen seperti ini yang akan menghasilkan kombinasi warna berbeda-beda. Elemen yang menjadi bagian penting dari skema ini akan mewakili beberapa warna dasar. Shades dianggap sebagai bagian warna murni yang mendapatkan campuran dari hitam. Tints merupakan warna murni yang akan mendapatkan campuran konsep putih. Tones sendiri adalah campuran warna murni dengan tambahan abu-abu. Seluruh bagian dari elemen ini memang sering digunakan untuk grafis tertentu.

 

  1. Skema analog

Pilihan dari skema yang bisa digunakan yaitu Skema Analog. Skema warna seperti ini akan menggunakan penggabungan satu hingga dua warna tambahan yang berada di sebelah dari warna murni. Beberapa contoh dari penerapan skema ini akan menghasilkan konsep hangan dan dingin. Skema hangat biasanya akan melibatkan warna merah, kuning hingga oranye. Selain itu, skema dingin akan melibatkan warna dengan kontras cukup gelap seperti biru, hijau hingga ungu. Bagian dari konsep warna seperti ini sering digunakan untuk beberapa umpan pancing Firetiger yang memiliki skema unik bagi banyak ikan. Konsep kolaborasi warna ini memang memberikan pengaruh terhadap lingkungan sekitar.

 

  1. Skema tetradic

Penggabungan atau skema warna lain yang sering digunakan adalah Tetradic. Skema warna ini akan melibatkan 2 pasangan warna yang berbeda. Masing-masing dari pasangan itu dianggap saling melengkapi satu dengan lainnya. Beberapa orang sering menyebut skema Tetradic sebagai skema yang sangat kompleks karena melibatkan banyak pilihan warna berbeda sekaligus. Bahkan, skema warna ini akan menghasilkan sudut pandang sebagai ganda komplementer yang akan memberikan kontras berbeda. Namun, pada penerapan skema warna seperti ini biasanya akan menggunakan      warna standar yang berfungsi sebagai penyeimbang.

 

  1. Skema split komplementer

Biasanya skema dengan konsep split komplementer seperti ini akan menggunakan kombinasi yang saling bertentangan satu dengan lainnya. Bahkan, kontras yang digunakan pada bagian warna itu juga dianggap terlihat sangat berbeda. Skema seperti ini melibatkan satu warna dasar dan dua tambahan warna yang berada di sebelah atau sisi dari warna dasar. Masing-masing dari sisi objek itu disebut dengan warna primer, sekunder dan tersier. Warna primer yang sering kamu lihat seperti merah, biru dan kuning. Pada warna sekunder biasanya terdiri dari hijau, ungu dan oranye. Selain itu, sebutan untuk warna tersier adalah warna yang berada diantara dari warna primer dan sekunder.

 

  1. Skema persegi

Ini adalah skema warna untuk konsep kombinasi yang hampir mirip dengan Tetradic. Konsep dari skema persegi itu akan melibatkan 4 sisi dari lingkaran warna yang sering digunakan. Masing-masing dari sisi yang digunakan untuk skema ini juga sangat kompleks. Bahkan, ragam dari detail warna itu akan menghasilkan kontras yang cukup unik dibandingkan lainnya. Biasanya beberapa orang akan menggunakan skema ini dengan menjadikan satu warna sebagai warna dasar yang mendominasi. Pola warna lain yang diberikan juga akan diperhitungkan dengan kontras yang lebih lembut dan sangat hangat.

 

  1. Skema triadic

Kolaborasi yang melibatkan skema warna ini biasanya akan menggunakan 3 warna dasar berbeda. Pada lingkaran skema warna yang bisa kamu gunakan akan terdapat jarak yang berbeda antara satu warna dasar dengan warna dasar lainnya. Salah satu skema warna dengan konsep Triadic yang sering digunakan adalah kombinasi merah, biru dan kuning. Beberapa orang sering menyebut skema warna ini sebagai primer. Kolaborasi warna itu memiliki karakter yang berbeda. Merah akan mewakili karakter panas, kuning dengan sifat lembut dan biru yang tampil dengan karakter dingin.

 

  1. Skema komplementer

Penggabungan warna melalui skema komplementer sering menggunakan karakter yang saling berlawanan satu dengan lainnya. Penerapan ini menjadi dasar karena penglihatan yang dimiliki manusia memiliki persepsi yang berbeda terhadap konsep warna itu. Biasanya terdapat dua warna dasar dengan kecenderungan karakter yang saling berhadapan. Misalnya saja skema ini akan menggabungkan merah dan hijau, kuning dan ungu dan lainnya. Konsep seperti ini sering diterapkan untuk mendapatkan kontras atau tingkat kecerahan yang lebih baik. Bahkan, hal ini dilakukan agar terhindari dari warna yang terlihat sangat jenuh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

PHP Code Snippets Powered By : XYZScripts.com