Masing-masing desainer memiliki kemampuan untuk mengolah ide menjadi hasil karya grafis yang ideal. Salah satunya dengan membuat logo yang dibutuhkan untuk berbagai keperluan personal atau bisnis klien lainnya. Pembuatan desain logo seperti itu juga akan melibatkan banyak elemen yang terintegrasi satu dengan lainnya. Tidak dipungkiri ada beberapa kesalahan yang mungkin akan terulang saat proses pembuatan logo itu. Kesalahan seperti ini sering terjadi karena beberapa sebab. Besar atau kecil kesalahan yang dibuat dalam proses pembuatan logo itu tentu saja akan mempengaruhi hasil yang diinginkan. Berbagai kesalahan dalam membuat desain logo harus diperhitungkan dan dihindari untuk mendapatkan desain yang ideal.
9 kesalahan dalam membuat desain logo yang harus dihindari
Proses pembuatan logo memang membutuhkan perencanaan dan proses yang sangat rinci. Ini dilakukan untuk memaksimalkan seluruh konsep yang akan dikonversi menjadi hasil dari desain. Bahkan, perencanaan itu juga akan meminimalisir kesalahan yang kerap terjadi dalam pembuatan logo. Semakin sering kamu menghindari kesalahan dalam pembuatan logo itu maka akan semakin cepat proses yang dibutuhkan. Hal ini memang harus diperhitungkan mengingat logo menjadi sebuah identitas dari produk hingga perusahaan bisnis. Berikut ini ada 9 kesalahan dalam membuat desain logo yang harus dihindari, yaitu:
-
Konsep desain yang tidak asli
Ini adalah salah satu dari kesalahan dalam membuat desain logo yang paling sering terjadi. Banyak para desainer yang mencoba untuk mendapatkan konsep logo melalui berbagai sumber. Namun, sebagian dari mereka justru mengambil konsep garis besar yang sama sehingga hasil dari logo itu terlihat mirip. Hal ini tentu saja akan merugikan bagi pemilik logo atau klien bisnis. Bahkan, cara seperti ini dianggap akan merusak citra produk atau perusahaan yang menggunakan logo itu. Penggunaan karya logo yang tidak orisinil atau mengambil dari pihak lainnya dapat berujung pada tindak pidana. Cobalah menghindari kesalahan yang sangat fatal seperti ini.
-
Raster
Kesalahan lain yang terjadi saat pembuatan logo adalah raster. Hal ini sering terjadi karena beberapa desainer hanya menggunakan salah satu software atau perangkat lunak desain grafis saja seperti Adobe Photoshop. Padahal hasil dari desian logo bersifat dinamis yang sebenarnya bisa dibuka melalui berbagai perangkat lunak apa saja. Cobalah gunakan software dengan dasar dari illustrator. Cara seperti ini justru akan memudahkan kamu untuk melakukan editing atau olah digital dalam merubah menggunakan perangkat lainnya. Semakin mudah logo itu dibuka dengan software lainnya tentu saja akan memberikan kenyamanan bagi klien bisnis kamu.
-
Menggunakan efek berlebihan
Kesalahan dalam membuat desain logo yang kerap terjadi adalah penggunaan efek yang terlalu berlebihan. Sebagian dari desainer menganggap bahwa efek sangat dibutuhkan dalam pembuatan logo. Ini dilakukan untuk memberikan kesan yang elegan hingga mewah. Padahal, banyak produk atau perusahaan yang justru membutuhkan logo dengan tampilan sederhana. Bahkan, pemberian efek yang berlebihan tentu saja akan merusak nilai dari visi dan misi yang dimasukkan di dalam logo itu. Pemberian efek yang terlalu banyak juga akan membuat orang awam semakin bingung untuk memahami pesan yang ingin disampaikan pada logo itu. Cobalah membuat pilihan logo dengan efek ideal.
-
Pesan logo yang tidak jelas
Logo menjadi salah satu media yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan dari keunggulan produk atau visi dari perusahaan bisnis. Desainer harus memiliki pemahaman yang baik untuk melakukan konversi terhadap tujuan dari pembuatan logo itu. Apalagi logo ini juga memang membuat orang lain mengerti pesan yang ingin disampaikan. Semakin mudah penyampaian pesan dari logo yang dibuat itu berarti bahwa logo itu memiliki nilai yang sangat baik di banyak kalangan. Sebaliknya, bila logo itu sangat sulit untuk dipahami maka membuat orang lain juga tidak memberikan respect kepada perusahaan atau produk.
-
Desain terlalu sulit atau rumit
Saat ini ada banyak produk dan perusahaan yang membutuhkan logo sederhana. Mereka menganggap bahwa logo sederhana lebih mudah diingat oleh para stakeholder perusahaan hingga para konsumen. Ini menjadi tola ukur bagi para desainer untuk membuat logo yang sangat ideal. Hindari penerapan desain yang terlalu rumit. Apalagi penggunaan elemen yang berlebihan membuat logo itu justru terlihat tampil buruk. Pertimbangan produk atau perusahaan menggunakan logo yang sederhana dan tidak terlalu sulit tentu saja akan memudahkan seluruh kegiatan di luar ruang.
-
Terlalu banyak menggunakan saran
Para desainer biasanya akan membuat logo sesuai dengan keinginan klien. Bahkan, sebagian dari para desainer juga memberikan revisi berupa saran tertentu agar hasil logo sesuai dengan keinginan. Tentu saja saran yang diberikan oleh klien memang akan membantu kamu menyelesaikan logo itu dengan sangat cepat. Namun, cobalah gunakan saran yang ideal untuk menghasilkan logo yang baik. Bila terlalu banyak menggunakan saran dari klien hal itu justru akan membuat hasil menjadi tampak buruk. Hal ini juga akan mempengaruhi ide awal yang diberikan sebelum menerapkan konversi dari ide yang diberikan. Kamu juga bisa melakukan diskusi terhadap saran yang diberikan dan dibutuhkan untuk pembuatan logo itu.
-
Tidak bisa dikonversi dalam bentuk black and white
Logo yang baik dan ideal tentu saja bisa menerapkan konversi dari berbagai sudut pandang. Salah satunya adalah logo yang bisa dikonversi dengan perubahan warna sederhana seperti hitam dan putih. Perubahan warna seperti ini memang sangat dibutuhkan produk atau perusahaan tertentu dalam menjalankan berbagai lini bisnis. Biasanya penggunaan logo dengan format warna hitam dan putih memang disesuaikan dengan beberapa kegiatan oleh perusahaan. Selain itu, ada kalanya beberapa produk memang akan menampilkan logo yang memiliki warna sederhana seperti hitam dan putih. Beberapa perusahaan besar sering menerapkan warna hitam dan putih pada logo untuk situasi berkabung.
-
Desain terlalu abstrak
Kesalahan lain yang akan mempengaruhi hasil dalam pembuatan logo adalah tampilan yang sangat abstrak. Logo memang sering digunakan sebagai karakter dari perusahaan atau produk tertentu. Bahkan, logo juga menjadi bagian dari tujuan dan visi dari perusahaan. Namun, hal ini tidak membuat kamu harus menggunakan konsep yang terlalu abstrak pada logo itu. Detail abstrak seperti ini sering dilakukan untuk memberikan kesan berbeda terhadap logo perusahaan lainnya. Pertimbangkan juga pemahaman bisnis yang dibutuhkan produk atau perusahaan dalam menggunakan logo itu.
-
Penggunaan warna yang buruk
Setiap logo yang dibuat akan menggunakan banyak elemen warna menarik. Masing-masing dari warna memiliki karakter yang berbeda. Tentu saja ini membuat kamu harus menentukan pilihan warna yang disesuaikan dengan seluruh keinginan klien. Pertimbangkan juga pengguanan warna dengan keunggulan produk hingga karakter yang mewakili perusahaan bisnis itu. Hal yang perlu diingat tentu saja sebaiknya hindari penggunaan warna berlebihan.