Arsitektur tropis

Arsitektur Tropis Untuk Suhu Yang Panas

Banyak yang bingung dengan istilah arsitektur tropis yang ada dalam sebuah pembangunan. Arsitektur jenis tropis adalah semua hal pembangunan yang ada dalam iklim tropis dengan penggunaan elemen desain seperti pelindung matahari, dinding rongga, rak cahaya, gantungan, atap dan insulasi dinding.

Seperti halnya adanya pohon besar yang digunakan untuk menghalangi matahari sehingga terasa tidak panas meskipun dalam cuaca tropis.  Dengan adanya desain khusus untuk iklim tropis tentu akan mencapai tingkat kenyamanan. Untuk lebih lanjut, simak ulasannya berikut mengenai arsitektur jenis ini!

Mengenal Sekilas Tentang Arsitektur Tropis

Pada dasarnya arsitektur yang satu ini digunakan di kota-kota yang memiliki sedikit tanaman hijau dan permukaan beton yang sangat banyak. Kota ini akan memiliki suhu 2 hingga 3 derajat Celcius lebih tinggi dari pinggiran kota dan pedesaan sekitarnya.

Secara kiasan, itu membentuk pulau yang terasa lebih panas, sementara kota pembangunan yang ada dikelilingi oleh tanah yang lebih dingin di pinggiran kota. Cara kerja dari arsitektur ini yaitu sebagian panas yang diserap oleh atap ditransmisikan ke ruangan atau ruang di bawah.

Konsep Dalam Arsitektur Tropis

Desain arsitektur ini menjawab kebutuhan rumah yang mendasar termasuk fungsionalitas penggunaan. Prinsip-prinsip kehidupan yang nyaman seperti ventilasi silang yang memungkinkan udara bergerak bebas melalui bangunan menjadi konsep utama. Bangunan tropis ditata mengikuti kontur properti, dengan adanya konsep irigasi alami.

Bagi arsitektur tropis modern, adanya ruangan setengah terbuka yang terletak di tengah rumah menyambut pengunjung menjadi hal penting. Hal tersebut dikarenakan mampu menangkap angin dari segala arah saat transit dari luar ke dalam. Lebih dari sekadar berhenti di jalan masuk, ini adalah tempat yang nyaman bagi pemilik untuk bersantai.

Prinsip-Prinsip Dasar Pada Arsitektur Tropis

Ada beberapa prinsip dasar yang khusus digunakan untuk jenis arsitektur ini. Bagi yang memiliki iklim lembab tentunya segala macam desain tidak menjadi masalah. Namun ketika berada di iklim tropis, tentu membutuhkan sebuah prinsip dasar, seperti halnya:

1. Adanya Fitur Eksternal Yang Digunakan

Fitur eksternal erat hubungannya dengan desain yang harus dirancang dengan sepenuhnya memanfaatkan pergerakan udara. Partisi interior tidak boleh menghalangi pergerakan udara.  Kecepatan udara dapat dikurangi ketika dinding interior ditempatkan dekat dengan lubang masuk atau setiap kali dialihkan di sekitar penghalang.

2. Dinding Interior Yang Ada

Jika dinding interior tidak dapat dihindari, aliran udara masih dapat dipastikan jika diberi sebuah bukaan di bagian bawah dan atas. Ini adalah strategi umum dengan menutupi panel bangunan dengan ukiran kayu. Maksimalkan bukaan jendela untuk ventilasi silang ruang internal. Ventilasi di rongga atap juga bisa sangat efektif dalam menarik panas dari interior ruangan.

3. Adanya Tangkapan Angin Malam

Karena udara panas naik ke atas, dan udara dingin turun ke bawah, bukaan di atas tangga dan di jendela bisa menjadi sarana perubahan udara. Ini umumnya lebih dingin di malam hari, jadi ventilasi ruang internal dapat kontinu untuk pendinginan malam hari. Hal Ini berarti merancang bangunan dengan jendela yang bisa dioperasikan untuk membiarkan udara panas keluar di malam hari dan menangkap angin malam yang ada.

4. Tambahan Ventilasi Alami

Untuk menambah ventilasi alami, kipas dapat ditempatkan di berbagai ketinggian dan area untuk meningkatkan kondisi kenyamanan. Kipas efektif dalam menghasilkan gerakan udara internal, meningkatkan distribusi udara, dan meningkatkan kecepatan udara. Bukaan jendela disarankan pada tingkat tubuh untuk pendinginan tubuh manusia. pastikan lebar ruangan tidak boleh melebihi lima kali tinggi langit-langit untuk pergerakan udara yang baik.

5. Pencahayaan Alami

Adanya perangkat pelindung matahari pada bukaan mengurangi panas dan silau. Selain itu,  juga bisa membantu dalam pencahayaan alami. Penggunaan ventilasi yang dapat disesuaikan dapat mengubah arah aliran udara dan pencahayaan. Rumah-rumah Asia memiliki atap besar untuk melindungi ruang interior dari panas dan silau. Bahan pelindung harus menghindarkan panas dan bukan menjadi sumber panas lainnya.

6. Lokasi Pembangunan Arsitektur

Di Ibu Kota Jakarta, faktor simbolis, psikologis dan sosiologis telah memengaruhi pengembangan proyek pembangunan dan pemilihan lokasi mereka. Perusahaan induk besar ingin memiliki gedung markas mereka sendiri yang terletak di bagian kota bergengsi utama, yang dikenal sebagai Segitiga Emas konsep pembangunan arsitektur pada daerah tropis ini tentu sangat ditentukan oleh lokasi yang ada.

7. Pertimbangan Desain Lokal

Bahwa kondisi lokal yang memiliki pengaruh pada perkembangan arsitektur telah disebutkan sebagai perwujudan dari keinginan manusia untuk perbaikan yang berkelanjutan dari lingkungan alami maupun yang dibangun. Ini sudah terlihat dalam sejarah awal arsitektur Indonesia, ketika para pemukim Belanda awal bergabung dengan rumah-rumah bergaya Eropa mereka dengan fitur bangunan tradisional lokal seperti atap panjang dan beranda, portico, jendela besar dan lubang ventilasi, agar lebih sesuai dengan kondisi tropis setempat.

8. Penciptaan Superblok

Konsentrasi bangunan bertingkat di sepanjang jalan utama dalam Segitiga Emas telah menghasilkan kemacetan lalu lintas. Namun ini tidak menghalangi pengembang untuk membangun lebih banyak bangunan bertingkat tinggi. Di perkotaan,semakin banyak kendaraan pribadi yang masuk menambah kemacetan di jalan-jalan utama tentu menjadi salah satu alasan arsitektur tropis penting. Dari situasi ini konsep baru pembaruan perkotaan telah muncul, penciptaan yang disebut superblok.

9. Perpaduan Tradisional Dan Modern

Dukungan rumah tangga modern dengan menggabungkan lingkungan tropis dapat membuat rumah terasa lebih alami dan nyaman. Perpaduan arsitektur tradisional dan musiman tropis memenuhi beberapa dorongan tentang desain dan nuansa rumah. Campuran bahan modern seperti beton, baja, piala, fiberglass dan bahan alami kayu, batu, batu bata adalah fondasi yang baik untuk arsitektur tropis.

10. Penggunaan Material Lokal

Dibandingkan dengan material impor, pada arsitektur tropis ini lebih condong pada material lokal. Hal tersebut tentunya kualitas yang ada benar-benar lebih unggul. Selain itu, material lokal akan lebih cocok karena benar-benar disesuaikan dengan keadaan sekitar tempat pembangunan yang ada di iklim tropis tersebut.

Adanya prinsip-prinsip dasar arsitektur tropis ini dapat dikembangkan atau diselaraskan dengan teknologi konstruksi yang ada. Sehingga hal tersebut akan menciptakan berbagai bentuk ekspresi,  tropis modern, tahan tropis sehingga membuat bangunan nyaman. Namun pastikan benar-benar mengetahui bagaimana konsep sebuah arsitektur tropis ini. Dengan pembangunan yang tepat akan memunculkan kenyamanan tempa tinggal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

PHP Code Snippets Powered By : XYZScripts.com